Featured

Salah satu tim peserta pada karnaval budaya menandai pembukaan Festival Mosintuvu di Tentena, Poso, Kamis (31/7/2025). (©Mosintuvu Fest)
| |

Festival Mosintuwu 2025: Menghidupkan Mimpi Taman Bumi di Jantung Sulawesi

pojokPOSO | Di ujung Juli ketika kabut tipis mulai menyelimuti permukaan Danau Poso, sebuah festival yang lebih dari sekadar perayaan akan kembali digelar. Festival Mosintuwu 2025, yang berlangsung 31 Juli hingga 2 Agustus di Yosi, Kelurahan Pamona, bukan hanya tentang kegembiraan sesaat, melainkan tentang sebuah visi besar yang telah lama mengendap dalam hati masyarakat Poso:…

TNI dan Polri bersama warga pada kegiatan sambang di Desa Tabalu, Poso, Selasa (8/7/2025). (Foto: Huams Satgas Madago Raya)
| |

Dari Rumah ke Rumah: Sinergi TNI-Polri Membangun Benteng Anti-Radikalisme di Poso Pesisir

Melalui pendekatan humanis dan silaturahmi langsung, personel keamanan berupaya mencegah penyebaran paham radikal dengan membangun kedekatan emosional bersama warga Sore itu, suasana di kediaman Irwan, warga Kelurahan Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir, terasa hangat dan akrab. Bukan karena cuaca yang terik, melainkan karena kehadiran tiga sosok berseragam yang duduk santai di ruang tamu sederhana itu. Brigpol…

Situs megalit Pokekea di Desa Hanggira, Lore Tengah, Poso. Jumat (27/6/2025). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)
| |

Seribu Megalit dan Seribu Alasan untuk Menunda Kunjungan

POSO, beritapalu | Kabut pagi masih menggantung di antara perbukitan Napu dan Behoa, membingkai tenang Lembah Lore yang menyimpan kekayaan prasejarah Nusantara. Namun di bawah pesona purba itu, jalanan retak, berlubang, dan longsor perlahan-lahan menjadi batas yang memisahkan sejarah dari pengunjungnya.

Gubernur Sulteng Anwar Hafid pada pembukaan STQH XXVIII di Alun-Alun Sintuwu Maroso, Poso, Senin (23/6/2025), (Foto: Tim Media Berani)
|

STQH XXVIII, Lantunan Ayat Suci dan Toleransi Menggema dari Poso

POSO, beritapalu | Suasana malam di Alun-Alun Sintuwu Maroso, Poso, Senin (23/6/2025), terasa berbeda dari biasanya. Ribuan warga dari berbagai penjuru Sulawesi Tengah memadati ruang terbuka itu, wajah-wajah mereka menyiratkan harapan dan khidmat. Lantunan ayat suci mulai terdengar—mengalun lembut namun menggetarkan—seolah menegaskan bahwa malam itu adalah milik kalimat-kalimat langit.

Perahu nelayan tertambat di bibir pantai Tambarana yang berwarno coklat terpapar limbah tambang emas, Rabu (18/6/2025). (bmzIMAGES)
|

Laut yang Mati dan Lumpur yang Menggerogoti Tambarana

POSO, beritapalu | Laut lepas yang membentang di depan rumah Jamal (42) tak lagi biru. Airnya berwarna cokelat pekat, seperti kopi pahit yang tercampur lumpur. Setiap pagi, nelayan di pesisir Poso Pesisir Utara ini harus berlayar 3 kali lebih jauh hanya untuk mendapatkan segenggam ikan. “Ini bukan laut, ini kubangan limbah,” katanya, menunjuk gatal-gatal di kakinya setelah terpapar air tercemar.